简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Laporan bulanan Fund Manager Survey (FMS) memberikan wawasan mengenai arus dana pasar dari sudut pandang para manajer investasi. Sorotan khusus dalam laporan bulan ini adalah posisi short terhadap dol
Laporan bulanan Fund Manager Survey (FMS) memberikan wawasan mengenai arus dana pasar dari sudut pandang para manajer investasi. Sorotan khusus dalam laporan bulan ini adalah posisi short terhadap dolar AS yang kini menjadi salah satu “transaksi ramai”—sejalan dengan pandangan kami sebelumnya bahwa dolar telah mencapai titik terendahnya.
Dalam investasi saham, instrumen derivatif, maupun pengeluaran finansial harian, berpikir secara makroekonomi dapat membantu kita membuat keputusan yang lebih cerdas dan menghindari biaya mahal akibat kesalahan informasi.
📊 Gambar 1: Posisi short terhadap dolar menjadi transaksi ramai; posisi emas turun ke urutan ketiga.
Sumber data: Bank of America (BOFA)
Indeks Dolar AS turun dari 110.18 di awal Januari menjadi serendah 96.38 sebelum naik kembali ke 98.74. Ada empat alasan utama mengapa dolar sempat tertekan:
Defisit anggaran yang membengkak
Resesi akibat tarif perdagangan
Ekspektasi penurunan suku bunga AS di masa depan
Proses de-dolarisasi global
Namun, kini arah pasar telah berubah. Keempat narasi di atas mulai ditinggalkan. Pasar tampaknya menerima kebijakan tarif Presiden Trump, defisit perdagangan mulai menunjukkan perbaikan, dan kekuatan konsumsi domestik AS mengukuhkan dominasinya. Negara-negara lain tidak mampu bersaing dalam perang tarif dan akhirnya memilih beradaptasi.
Probabilitas resesi keras turun dari 49% pada April menjadi hanya 9%. Sebaliknya, ekspektasi ekonomi tanpa resesi (no landing) meningkat dari 3% menjadi 21%.
Laporan ini menegaskan bahwa penurunan ekspektasi resesi adalah konsekuensi logis. Namun yang perlu kita tanyakan: apakah pasar sekarang terlalu optimis atau justru masih pesimis?
Dengan kenaikan signifikan di pasar saham AS, mayoritas manajer investasi justru gagal menikmati reli tersebut. Justru investor ritel-lah yang banyak mendapatkan keuntungan kali ini.
Cash ratio para fund manager kini sudah memenuhi kriteria pertama untuk sinyal pengurangan posisi—tingkat optimisme yang terlalu tinggi.
📊
Pada bulan Juli, alokasi saham sektor teknologi oleh para fund manager melonjak tajam dari 1% menjadi 14%—kenaikan tercepat sejak 2009.
Namun alokasi terbesar tetap ada di kawasan Eurozone dan pasar negara berkembang. Dolar AS dan saham AS masih tergolong underweight. Jika dilihat dari perspektif 20 tahun terakhir, posisi dolar dua standar deviasi di bawah rata-rata, sementara saham AS satu standar deviasi di bawah.
Jika inventory destocking benar-benar terjadi pada kuartal ketiga, maka Eurozone dan emerging market bisa menjadi pihak pertama yang dilepas pasar, sehingga mendukung penguatan dolar AS secara signifikan. Saat ini posisinya masih jauh di bawah rata-rata historis dua standar deviasi.
Mata uang non-dolar mulai melemah; dolar kembali dominan. Situasi ini mirip seperti tahun 2022 ketika suku bunga dinaikkan untuk memerangi inflasi. Dana global mengalir ke dolar dan parkir di fasilitas ONRRP (Overnight Reverse Repo), menghindari kerugian di saham dan obligasi.
Saat ini, eksposur FMS di Eurozone sudah berada di atas dua standar deviasi rata-rata sejarah. Jika inventory global benar-benar dikuras dan aset berisiko terkoreksi tajam, maka efek penarikan dana di Eurozone bisa jauh lebih serius dari yang diperkirakan. Masih belum jelas bagaimana Uni Eropa akan menegosiasikan 30% dari rencana fiskalnya, jadi perkembangan selanjutnya masih perlu dipantau.
Secara teknikal, aset yang relatif "bersih" untuk diperdagangkan saat ini hanya dolar, mata uang non-AS, dan minyak mentah. Komoditas utama akan mencapai titik rendah ketika saham mulai mengalami pembalikan arah.
Meski kami sepakat bahwa dolar saat ini undervalued, namun arah hubungan antara dolar dan emas di masa depan masih sulit dipastikan. Selama dua tahun terakhir, korelasi negatif antara emas dan dolar tidaklah konsisten. Maka dari itu, dibandingkan prospek mata uang non-AS, kami kurang yakin terhadap arah pergerakan emas.
Analisis Teknikal Emas
Emas menunjukkan pola konsolidasi miring ke bawah. Setelah menyentuh 3309 kemarin, harga berbalik naik hingga menyentuh level resistensi 50% Fibonacci. Hari sebelumnya, muncul kabar bahwa Trump ingin memecat Powell, yang menyebabkan fluktuasi dolar hingga 50 poin dalam satu hari. Dengan titik tertinggi tersebut sebagai acuan Fibonacci, strategi teknikal disarankan tetap bearish: buka posisi jual di atas 3335, dan jika harga menembus 3335 ke bawah, pertahankan posisi jual. Jangan ada bias beli untuk saat ini.
Stop loss: 3357
Support: 3335 / 3309
Resistance: 3343 / 3351
📌 Peringatan Risiko: Seluruh analisis, pandangan, data harga, atau riset dalam laporan ini bersifat sebagai komentar umum pasar. Tidak mewakili pandangan resmi platform. Setiap pembaca wajib menanggung risikonya sendiri. Harap bertransaksi secara bijak.
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.